Setelah “Insiden 18 September” pada tahun 1931, pasukan Jepang menduduki Tiongkok Timur Laut. Mahasiswa Bai Yihua diperintahkan untuk kembali ke kampung halamannya, Liaoyang, dengan menyamar sebagai guru untuk diam-diam mengorganisir perlawanan anti-Jepang. Namun, ancaman yang terus-menerus membahayakan misi dan identitasnya. Seiring meningkatnya bentrokan antara musuh dan sekutu dan penyamarannya yang hampir terbongkar, mampukah Bai Yihua mengungkap pengkhianat tersebut, menerobos pengepungan, dan membalikkan keadaan perlawanan?






